Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak di Desa Besakih, kecamatan Rendang kabupaten Karangasem, Bali. Komplek Pura Besakih terdiri dari 18 Pura dan 1 Pura Utama.
Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Di antara semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung adalah pura yang terbesar, terbanyak bangunan-bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya dan merupakan pusat dan semua pura yang ada di Besakih.
Di Pura Penataran Agung terdapat 3 arca utama Tri Murti Brahma, Wisnu dan Siwa yang merupakan perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara dan Dewa Pelebur.
Pura ini di Bali. Semua umat hindu di Bali ataupun luar Bali datang ke Pura ini, untuk bersembahyang untuk pemujaan Dewa Brahma Wisnu Siwa, (Dewa pencipta, pemelihara dan Dewa Pelebur) Di Pura ini berderet pura-pura utk persembahyangan bagi umat Hindu yang memiliki atau keturunan dari arya-arya jaman dulu, spt; Arya Kenceng, Arya Pande, dll. Juga merupakan peninggalan nenek moyang tertua di Bali.
Sejarah
Pura ini pada awalnya dibangun di suatu desa suci yang disebut Hulundang Basukih, yang kini dikenal sebagai Desa Besakih. Nama Besakih diambil dari kata "Basuki" atau dalam naskah kuno ditulis sebagai Basukir atau Basukih. Kata Basuki sendiri diambil dari kata Sanskerta "Wasuki" yang berarti "penyelamat".
Sementara, dalam mitologi Samudramanthana disebutkan bahwa Basuki adalah nama naga yang melingkari Gunung Mandara.
Cerita kuno menyebutkan bahwa Pura Besakih dibangun oleh Rsi Markandya dan pengikutnya sekitar abad ke-11. Pada waktu itu, Rsi Markandya ingin pergi ke Gunung Agung untuk membangun peristirahatan. Namun, proses pembangunannya bermasalah karena meninggalnya para pengikutnya akibat suatu penyakit. Untuk menyelamatkan para pengikutnya maka Rsi Markandya membuat sebuah tempat pemujaan terhadap Tuhan sebagai penyelamat. Tempat pemujaan tersebut disebut "Sanggar Basuki".
Lokasi:
Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, sebelah Barat Daya Gunung Agung-sekitar 44 km dari Amlapura dan 62 km dari Denpasar.
Fasilitas:
Beberapa fasilitas penunjang pariwisata yang tersedia di daerah ini antara lain: warung makan, penjual buah-buahan, dan toko barang-barang seni. Tempat parkir juga tersedia dan pemandu wisata local yang selalu siap memberikan layanan terbaiknya.
Tertarik untuk melihatnya ??
Hubungi kami ya..Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar